Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Cup Feeder Pada Bayi

Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Cup Feeder Pada Bayi

Bagikan :


Ketika lahir ke dunia, bayi adalah manusia yang paling lemah, kecil dan belum bisa mendapatkan asupan makanan dari bahan makanan seperti manusia dewasa pada umumnya. Bayi mengandalkan susu untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya.

Bayi baru lahir umumnya akan menyusu 8-12 kali sehari di bulan pertama usianya. ASI, adalah makanan yang paling mudah dicerna oleh bayi, mengenyangkan dan mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi untuk tumbuh dan berkembang.

Sayangnya, tidak semua bayi dapat menyusu langsung dari ibunya. Beberapa kondisi tertentu mengharuskan adanya alternatif lain agar bayi tetap dapat minum ASI saat tak bisa menyusu langsung. Cup feeding adalah salah satu alternatif metode menyusui, agar bayi tetap bisa minum ASI. Metode ini biasanya dilakukan karena beberapa kondisi di antaranya:

  • Bayi lahir prematur dan belum bisa menyusu sendiri
  • Bayi tidak bisa menyusu langsung karena terpisah dari ibu
  • Bayi sakit dan memiliki kondisi medis tertentu
  • Bayi menolak menyusu langsung
  • Ibu harus berhenti menyusui sementara karena beberapa alasan, misalnya alasan pengobatan
  • Ibu menghindari penggunaan botol dot agar tidak menyebabkan bingung puting

Meskipun metode memberi ASI pada bayi menggunakan cangkir terdengar menakutkan, namun sebenarnya menurut WHO ide ini adalah pilihan sederhana yang paling mungkin dilakukan. Memberi ASI lewat cup feeder membutuhkan peralatan yang sangat sedikit, mudah dibesihkan dan disterilkan ketimbang botol. Selain itu, juga menurunkan risiko bayi bingung puting.

Kelebihan dan manfaat menggunakan cup feeder

Dilansir Healthline dan Breastfeeding support, berikut adalah manfaat memberi ASI pada bayi menggunakan cup feeder (cangkir):

  • Metode cup feeding dapat membantu bayi yang memiliki berat badan lahir rendah atau memiliki masalah medis tertentu misalnya seperti bibir sumbing agar tetap bisa mendapatkan asupan ASI. Di negara-negara dengan sumber daya lebih rendah, pemberian ASI melalui cup feeder sering digunakan pada bayi yang lahir prematur di usia 29 minggu kehamilan
  • Memberi ASI melalui cup feeder tidak akan membuat bayi bingung puting, tidak menyebabkan masalah dalam mengisap atau membuat bayi mogok menyusu
  • Memungkinkan bayi menyusu dengan kecepatannya sendiri
  • Metode ini relatif lebih murah dan mudah karena hanya membutuhkan cangkir plastik, teknik, serta kesabaran dalam menunggu bayi menghabiskan ASI-nya
  • Sangat mudah dipelajari
  • Bayi yang terlahir prematur akan memiliki saturasi oksigen dan detak jantung yang lebih baik sehingga membuatnya stabil secara fisiologis

Kekurangan menggunakan cup feeder

  • Meningkatkan risiko tersedak
  • Membutuhkan ekstra kesabaran karena umumnya waktu yang dibutuhkan cukup lama
  • Akan ada banyak susu yang tumpah dalam proses belajar dibandingkan dengan penggunaan botol dot
  • Penggunaan cup feeder jangka panjang dapat mengurangi reflek bayi dalam menghisap
  • Tidak cocok digunakan pada saat bayi sedang tidur

Metode cup feeding mungkin memiliki kekurangan tertentu, namun metode ini adalah cara yang paling mudah dan tepat apabila tidak digunakan dalam jangka waktu yang terlalu panjang. Apabila Anda tertarik mencoba metode ini dan takut memulainya, Anda bisa meminta bantuan konsultan laktasi atau dokter untuk mengajarkannya pada Anda.

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Senin, 17 April 2023 | 00:05

Ashley Marcin (2020). Cup Feeding: What It Is and How to Do It. Available from: https://www.healthline.com/health/breastfeeding/cup-feeding

Philippa Pearson-Glaze (2021). Cup Feeding a Newborn. Available from: https://breastfeeding.support/cup-feeding-newborn/

Donna Murray, RN, BSN (2020). Cup Feeding and the Breastfed Infant. Available from: https://www.verywellfamily.com/cup-feeding-and-the-breastfed-infant-431970

Kidshealth (2019). Breastfeeding FAQs: How Much and How Often. Available from: https://kidshealth.org/en/parents/breastfeed-often.html